membuat murah urusan logistik

19 05 2020

selamat pagi sahabat struggle

sudah 2 bulan mungkin sebagian kita ini di rumah, menyender di kursi, menatap layar hape atau layar kaca, perkembangan penyakit baru ncov-sars ini. Ratap mata yang kita lihat dari sebagian lagi lain yang masih keluar rumah untuk menjemput rizki bagi mereka para pekerja harian. Pemerintah sudah nyatakan, penyakit ini belum ada obatnya, belum pasti akan berkurangnya, kita akan dihidupkan new normal, banyak literasi akan hal ini dikaji dalam bahasan herd immunity, konon akan banyak yang meninggal atas kebijakan ini, daya tampung rumah sakit yang tak mumpuni, vaksin yang belum ditemukan, diperkirakan 28.8 juta jiwa manula adalah yang paling riskan atas penyakit dan herd immunity ini. Namun lambat laun, berita mengabarkan banyak remaja dan balita yang akhirnya terpapar dan menjadi korban Covid-19 ini.

sahabat struggle, sebagai saran dari seorang teman, jika mampu untuk diam di rumah, berproduksi di rumah, berjualan secara daring, maka tinggal kita berfikir bagaimana perlakuan logistik atau supply chainnya sampai ke tangan pembeli kita. disini saya bukan expertnya, namun saya berharap besar bahwa logistik ini harus semakin kuat dan harus menjadi penyulut kekuatan ekonomi ditengah pandemi ini.

Saya 1 bulan mengkarantina diri di rumah orang tua, Pamulang, 1 bulan kemudian saya ke Serang, memilih tinggal di rumah sendiri, dikarenakan kebijakan perusahaan saya untuk meniadakan pekerjaan di Kantor, bersyukurnya ditengah keprihatinan ini bulan Ramadhan datang, sungguh bulan berkah nyatanya, pekerjaan sampingan pun di kencangkann. 1 kuintal lebih aneka kurma dan kacang-kacangan sampai ke tangan pemiliknya, namun ada 1 masalah agar gimana caranya agar #dirumahaja. Ya konsumen berat hati dengan ongkir tambahan melalui gojek, alhasil kang kurma ini mensiasati menyelipi biaya ongkir pada harga jual, agar dapat terlayani langsung. Ini tuh berat banget, dirumah misal istri sedang tidak fit, trus gegara suaminya beraktifitas luar dan tanpa gejala bisa jadi terpapar. Banyak berita mengabarkan begitu. Benar-benar challenge besar untuk dunia logistik.

Saya mengimpikan nih, sebagai warga baru di Serang – Ibukota provinsi Banten-, perihal rantai logistik ini menjadi mudah. 266,6 km persegi, bukan angka yang kecil untuk sebuah kota, padat akan industri dan klas pekerja. terkoneksi dengan kota rangkas – pandeglang – cilegon. sekarang juga udah konek, cuman besok baru sampai, saya gak ingin seperti ini. Saya ingin pagi kirim, sore sampai. Bener-bener tantangan luar biasa. Berapa nilai arus kas yang akan berputar harian di 3 tempat ini, berapa sektor yang akan berputar dengan baik arus kasnya. Banten akan bertahap kuat produktifitas menengah kecilnya, menggantikan heavy industry yang hanya menjadikan masyarakan banten sebatas klas pekerja, bukan owner.

Asli membuat murah urusan logistik ini susah sekali, beberapa kali saya mensiasati mengambil barang dari supplier dari Jakarta dengan cara nebeng ke teman yang bawa mobil ke Jakarta. ada sebuah perusahaan rintisan di Jabodatabek, Paxel, sudah mensiasati pengiriman sameday untuk Jakarta-Bandung, good effort. Lantas, haruskah orang Banten ini menunggu perusahaan rintisan itu mendirikan gerainya di kota ini ?





Ngelaju – nglaju

2 08 2016

Mari kita menilik perbendaharaan kata satu ini, apa kah artinya ? Menurut aditya, artinya adalah proses urbanisasi seseorang setiap harinya kemudian kembali ke habitat tidurnya. Hampir 1 juta (mungkin) penduduk tangerang, bogor, karawang, depok, bekasi pada ngelaju ke Jakarta. Nah tapi beda dengan cerita gue.

Gue sekarang lagi berproses ngelaju/nglaju dari tangerang ke cilegon. Dari pamulang ke cilegon, itu jauh kali 100 km tiap hari, tapi kalo adu kecepatan waktu masih unggul gue dari kalian.

1. Gue masih bisa bangun jam 5, diteruskan solat subuh, kemudian selonjor 30 menit
2. Gue masih bisa berangkat jam 06:15 waktu indonesia bagian pamulang
3. Tebak gue sampe kantor jam berapa, jam 8 dong, heran? Padahal 100 km yah

Gini penjelasannya, gue bawa motor ke penitipan di daerah kebon nanas, ada beberapa penitipan sepanjang cikokol – kebon nanas, paling enak ituh deket indomaret kebon nanas, selain posisi terdepan dan kotornya juga ga banyak banyak amat, cepet ngambilnya. Kemudian ghe melanjutkan dengan bis. Ada yang tau bis MURNI / LAJU PRIMA. Mungkin kalo orang tangerang kota ngerti kali ya, jujur gue juga baru ngerti ini bis setelah kantor berpindah ke Cilegon. Itu bis mampu nganter gue ke Serang cuman dalam waktu 30 menit, tarifnya sekarang masih 10 ribu (untuk yang sering, anak baru jangan coba-coba, hahaha). Kisah tentang bis ini nanti akan gue bahas di bagian lain.

Jadi setelah dari Serang, gue akan ngelanjut ke Cilegon (bisa dengan bis apa aja yang ke arah Merak), kemudian dilanjut dengan OJEK. Semua ongkos cukup dengan 45 ribu pp. Menurut gue cukup worth it, coba elu bayangin yang kerja ke arah Jakarta. Ngongkos ke depan aja misal pake Ojek udh 20 ribu bolak balik ya kan. Bisa sama ongkos kita, hehe.

Ya beginilah nasib nglajuer, menjalani rutinitas demi si cinta, daripada ngekos ga ketemu si Cinta. Ya kan! Kebetulan si Cinta sedang hamil tua, jadi mohon doanya ya kawan kawan struggle, semoga dilancarkan dan dimudahkan persalinannya. Aamiin.





Merasa Terbodohi, atau Salah Pilih (ah lagi lagi urusan kerjan tak usai usai)

25 04 2015

Hari ini aku merasa sebagai orang terbodoh se-dunia, bagaimana bisa gue ngelolosin kandidat menjadi karyawan aktif, yang keaktifannya hanya hitungan jari. 12 hari. Ckckc.

Seharusnya 15 hari, namun 2 hari izin dikarenakan sakit, 1 hari proses pelengkapan berkas. Bukan tanpa proses yang mudah kalo gw pikir pikir untuk ngisi fungsi kerja yang lowong ini. Proses interview berjalan baik, pertanyaan mendalam bisa teratasi, dari segi komunikasi sudah barang pasti, dengan sertifikat ketua humas sebuah acara HIMA perguruan tinggi terfavorit di negeri ini pernah di daulatnya.

Proses psikotest pun, kami sebagai user disarankan oleh tim penguji, dan medcheck nya pun FIT. Entah kenapa kegalauan gw dimulai hari ini di Jumat, dimana biasanya hari kesabaran lain memang ada selain hari Senin.

Dia izin pulang, karena mengantuk

di pukul 09.30, dimana jam kerja baru berlangsung 1 jam.

Ga tau gue musti pasang emot kaya gimana.

13 hari, 104 jam aktivitas, proses training seperti di bawah ini:
1. Hari ke 1 dan 2: lebih terlibat dalam pengenalan proses kerja (ybs menunjukkan tanda-tanda “agar memahami, aku harus menulis, tapi gemar memainkan asusnya dg wa nya)
2. Hari ke 2 dan 3: ijin sakit (info ysb, 1 rumah sakit semua)
3. Hari ke 4: training singkat produk (ada kendala, bau badan terhempas, masih sibuk dengan asusnya)
4. Hari ke 5: training proses alur (ybs menunjukkan upaya besar, membuat alur diagram di MS. Word, beserta diagram alirnya, kami perhatikan baju yang digunakan adalah sama dengan yang kemarin, asus sudah disimpan setelah diingatkan)
5. Hari ke 6: training tera (ybs sudah tidak menulis seperti biasa, menunjukkan rasa kantuk, dan sesekali gelisah kesana kemari)
6. Hari ke 7: percobaan tanpa pengawaaan untuk tera (ybs bertanya bagian mana yang harus dikerjakan, bau badan masih sama, catatan sudah mulai usang)
7. Hari ke 8: Training hitungan, prosedural (ybs terlihat tidak menyerap, membaca pun terlihat sulit, seperti kantuk berat)
8. Hari ke 9: Review 8 hari pertama (blas, ybs tampak kesulitan)
9. Hari ke 10: Coaching dan Re-training, (komunikasi makin ngelantur, makin mengantuk, bahkan saat diberikan contoh pekerjaan inti yang ada limited time nya tertidur)
10. Hari ke 11: Praktek, ybs request praktek, karena theory terus (ybs sering diperhatikan meracau, menopang dagu, menutup mata, gelisah keluar masuk ruangan)
11. Hari ke 12: Praktek lagi (keluar masuk ruangan sudah diketahui, ybs berkomunikasi dengan sms kini, entah dg siapa, saya sudah mengetesnya, meng-sms-nya, kemudian dia keluar ruangan, ybs terlalu manja untuk seukuran umurnya, memintakan di bukakan pintu oleh tim lainnya, 2 hari berturut-turut)
12. Hari ke 13: Praktek pekerjaan inti (gelisah karena mengantuk, menyeracau, dan kejadian itu terjadi)

Meminta ijin pulang dikarenakan mengantuk

Gw: “memang tidur jam berapa?”
Ybs :”jam 7 malam, sepulang dari sini”
Gw: “kok bisa ngantuk tapi jam segini, masih pagi ini”
Ybs: “saya ga tau mas, saya pernah kaya gini juga, cuman ini kambuh lagi, saya ga tau, ini knp ngantuk sekali” *oktan tinggi
Gw: “lah yang tau badan kamu kan kamu sendiri, jangan jangan kamu sakit?”
Ybs: “enggak mas, saya ga sakit, mata saya berat banget, udah ya mas saya izin pulang”
Gw: “saya ga ada kewenangan, sana hadap ke pimpinan”
Ybs: “Bu, saya izin yah?”
Bos: “cuitijsjsidiekejslkdhegq *hampir sama laah
Ybs:” ok ya saya izin dulu”
Gw: “heh, entar dulu (saya ga mendengar ada izin dr pimpinan), elo ngantuk apa ngantuk dibuat buat, elo ngantuk sekai kali gpp, tiap hari gimana, dari kemaren ngantuk aja”
Ybs: “ya saya tau ga mas, ngantuk ini dateng terus”
Gw: “ya, gw juga jadi bingung, kalo gini terus, ga mungkin kan saya harus cek sampai ortu kamu”
Ybs: “ya terserah mas deh, gimananya? Saya nya izin dulu ya, sapa tau senin udh baikan”
Gw: *sambil ketawa ngeliatin gesture, raut muka “heh mas, yakin senen bisa? saya ga yakin, kamu seperti ini udh berapa hari, jika tidak sanggup tidak apa, katakan dalam tulisan”
Ybs: “oke deh, mungkin saya nya jg ga cocok, nanti coba ya, saya pulang dulu”

Berlalu

Malam hari gw coba cek beberapa website, dengan mencari contoh penyakit ciri-ciri meracau tidak jelas, tidak stabil emosi, mudah ngantuk, gelisah, kurang menjaga kebersihan, kurang minum air

Hasilnya ada 3:
1. Meningitis
2. Sapi gila
3. Sindrom kelelahan akut atau mudah mengantuk

Penjelasan dan pengerucutan yang mendekati:
1. Ybs ga ada tanda tanda ruam merah seperti di meningitis, tapi kaku kuduk bisa jadi, karena hampir sebagian besar waktu duduknya di habiskan dengan menopang dagu, demam tinggi di hari ke dua kerja tiba tiba panas banget bisa juga ke arah meningitis, pusing berat berhari hari pun tidak menurut dia, hanya pada saat demam itu saja.
2. Sapi gila, kayaknya sih ga mungkin, gejalanya kan tidak peduli akan kebersihan badannya, apatis, mudah marah, pelupa dan bingung. Beberapa penderita merasakan mudah lelah, mengantuk, tidak bisa tidur atau kelainan tidur lainnya. Kemudian gejala-gejalanya dipercepat, biasanya jauh lebih cepat dari pada penyakit Alzheimer, sampai penderita betul-betul pikun. Tapi kata sumber, Indonesia sudah bebas penyakit ini. Hampir mendekati sangat, bingung, mudah ngantuk, tidak stabil emosi, meracau tidak jelas. Tapi udah bebas kan di Indonesia ga ada, ga mungkin lah ya.
3. Mungkin selama ini ybs, berbohong, tidur panjang tapi mengantuk di keesokan paginya, tapi mudah mengantuk atau hypersomnia adalah penyebab salah 1 sindrom ini, bisa jadi dan sangat masuk akal, dari sumber ini, dehidrasi dan kurangnya minum adalah satu dua faktor lain sindrom ini.

Ah entahlah, ga biasa saya bahas unsur klinis, anjurkan saja ya ke orang tua nya untuk di cek up medis, berbahaya, karena ketiga penyakit ini menyebabkan kematian.

Saya juga ga bisa menggaransi, ybs senin esok akan tidak datang. We’ll see. Yang saya tahu, ketiga penyakit ini terangkum dalam 2 kata, gangguan syaraf. Yang berujung instabilitas emosional. Saya yakin, ybs mengkonsumsi obat, entah terlarang, atau depressan, kita anggap dia jujur, bisa jadi pagi minum obat, akhirnya mengantuk, atau memang ini penyakit yang inkubasinya lama, baru terjadi efek sekarang, karena dahulu menurut penjelasan ybs diatas, pernah terjadi. Wallahu alam.

Sudah saatnya proses rekrutmen itu tidak hanya seputar wawancara yang ingin tahu positif negatif, semangat atau tertekan, jujur atau tidak, juga tidak hanya dengan lihat psikotest yang merencanakan raihan potensi semata, atau medical checkup yang hanya one day result afternoon.

Sudah saatnya, potensi akademik, mengetes juga potensi kejiwaan seseorang, potensi penyakit turunan, standar interview pun tidak hanya di ruangan bebas bicara, tapi family interview sepertinya sudah saatnya untuk kita gencarkan.

Daoakan saya ya yang harus menggebuk diri lagi ntar di hari senin. Happy weekend.

Salam

Struggle continuous





Pengobatan Mata Ikan

24 04 2015

Guys, saya lagi kena mata ikan nih, dan alhamdullilah dengan pengobatanplester yang dibeli secara 7000 doang, tuh mata ikan copot.

Nih guys plester setelah mengobati

image

Plester ini cari aja di google, plester mata ikan, merknya ga taudeh, tulisannya juga bahasa tiongkok gitu.
Proses kerjanyq gini.
1. Tempelin lengkung merah itu ke titik mata ikqn
2. Biarkan seharian, nih mata ikan yg saya alami, ada di telunjuk kiri
3. Pengalaman saya, kena air gpp, buat wudu masa ga kena iya kan
4. Aku sih ganti 2 hari sekali
5. Taraaa, copot deh itu mata ikan.

Nih mata ikan yg tertarik, sori agak disturb gambarnya yah guys.

image

image

image

image

Coppoooooooooot. Ga pake sakit, cuman diplester. Ini pengalaman kedua sukses.

Aku ga tau kenapa bisa di tumbuh 2 kali di tangan, padahal aku rajin cuci tangan pake sabun, aku juga ga maen kobokan got, padahal biasanya nongol di kaki kan. (*jijay aku aku)

So, daripada ngerasain penyakit memilukan ini, selain jaga kebersihan tangan kaki badan, jaga kesehatan dan kebugaran lain.

Salam

Struggle continuous





Want, Will, Well, Wealth. When?

22 04 2015

Hari ini Hari Bumi 22 April 2015. Hari yang disemangati oleh sebagian Manusia untuk menyadarkan betapa kecilnya dunia nya, dibandingkan dengan hasratnya. Pada awalnya sih emang disemangatinya hari tersebut bertujuan untuk penelitian terhadap bumi, tempat kita tinggal. Cuman diasosiasikan oleh kebanyakan Manusia untuk hari penyadaran bahwa bumi yang kita tinggal kini, tak lebih dari tempat buang hajat, tempat untuk saling melaknat.

Meski masih banyak sih Manusia yang menjadikannya untuk agar layak didiami keturunannya, melanjutkan tata norma kesusilaannya agar dicontoh oleh generasi berikutnya.

Kebayang gak sih, kalo Manusia di bumi kaya paragraf pertama, ga mau kan. Pernah ga sih lo kebayang? Panic in everywhere. Bahkan gw pernah baca, jaman imperialisme di Jerman atau negara skandinavia ya, ada prajurit niup terompet, orang orang pada panik dan merunduk. Sangkakala dikiranya. Semoga kita tidak menjadi bagian seperti orang-orang tersebut.

Pada dasarnya emang Manusia itu mau berserasi gak dengan dunianya? 4 kata pada judul coretan ini, mengibaratkan ketergantungan dunia dari Manusia yang sebetulnya tuh ujung-ujungnya untuk Manusia itu sendiri kok.

Pernah gak sih lo ingin (want) dunia ini beres semua? Atau lo ingin kehidupan lo lancar, tenang pikiran tenang tidur, tenang dalam pelukan? Pengen kan. Nah, kalo begitu lo mesti mensegerakan dan lakukan (will). Lo setup kemampuan pikiran selaraskan dengan tujuan, aksi serasi dengan norma-norma kehidupan.

Insya Allah, lo pasti well. Hidup akan jadi lebih baik, tutur ucap membaik, pola hidup membaik, raga membaik, dan lo tuh bakal semangat untuk terus berbuat baik. Konsisten dengan fokus kita,  kebaikan dalam hidup akan menambah 1, 2, 100, 1000 dan lebih nilai kehidupan kita. Sehat ya kalo begini kitanya pasti.

Pekerjaan lo membaik, lo disenangi banyak orang, ujung-ujungnya kemakmuran (wealth) yang lo dapat. Meski bukan dalam rupiah, atau alat ukur kemashyuran dunia lainnya, minimal dan seenggaknya, Manusia lain akan mendoakan dirimu untuk sejahtera, bahagia, dan bersahaja. Ya paling minim lagi adalah, hati lo makmur.

Masih mau jadi Manusia yang gak etis memperlakukan dunia dan isinya

?

Kalo udah bilang enggak, mau mulai Kapan (when) ?

Mengutip Abah Iwan sekali lagi, mengapa beliau gemar dan ketagihan mendaki gunung?

“Orang tua kita menyampaikan bahwa, kalau kita bergaul dengan orang-orang jahat kecenderungan untuk menjadi jahat akan timbul, dan bila kita bergaul dengan orang-orang baik kecenderungan untuk menjadi baik lebih terbuka.
Konon katanya pohon-pohon di hutan dan gunung-gunung bertasbih dengan khidmat kepada Yang Maha Kuasa, siapa tahu dengan menzarahi dan bergaul dengannya kita terbawa untuk itu. sungguh sulit untuk menerangkan rasa manis gula, kecuali mempersilahkan.”

Mari!

Struggle continuous