Antara Lagu, Malam, dan Rimba

26 10 2010

Berawal dari iseng iseng buka thread OANC (outdoor adventure and nature clubs), akhirnya nemuin thread tentang lagu-lagu yang biasa di bawain oleh para pendaki gunung.

Tidak tampak diantaranya lagu-lagu Rimba Raya, Survival, dan lagu-lagu yang biasa kami nyanyikan saat menjelajah nusantara.

Tampak di thread tersebut lagu-lagu dari:

  1. Iwan Abdulrachman : Mentari, Api Unggun, dll
  2. Iwan Fals : Lagu Pemanjat
  3. Slank : Tepi Campuhan
  4. Rita Ruby Hartland : Pecinta Alam
  5. Dewa 19 : Mahameru
  6. The Blarak : Mahameru (youtube)

Sungguh hebat lagu-lagu itu, benar benar terasa dalam semilirnya angin mandalawangi, seperti terasa deburan ombak di pantai sundak. Mengalir dalam satu kegembiraan bersama dalam sebuah aroma kopi yang tertiup tertiup asapnya di malam ini.

Mentari sedang berputar di dalam playlist winamp, dan semangat menulis blog ini hadir dalam bait bait bunyinya. Lagu lama yang baru didengar, lagu lama yang tak diketahui banyak orang, lagu lama yang berisi ribuan semangat.

MENTARI

Mentari menyala di sini
Di sini di dalam hatiku
Gemuruh apinya di sini
Di sini di urat darahku

Meskipun tembok yang tinggi mengurungku
Berlapis pagar duri sekitarku
Tak satu pun yang sanggup menghalangiku
Bernyala di dalam hatiku

Hari ini hari milikku
Juga esok masih terbentang
Dan mentari kan tetap menyala
Di sini di urat darahku

Lagu ini telah menjadi adat di ITB, sebagai salah satu lagu orientasi mahasiswa baru. saya mengetahui ini saat blogwalking. Lagu yang memenuhi inspirasi saya malam ini, bersama hangatnya seruputan kopi dan jemari-jeamri yang lincah menari-nari di atas papan tulis keyboard ini.

Pencipta dan pengguba lagu itu adalah Iwan Abdulrahcman, salah seorang pendiri Wanadri. Akrab dipanggil abah Iwan oleh para anggota Wanadri. Umur 62 tahun masih menempuh perjalanan rimbanya ke Ndugu-Ndugu (puncak tertinggi di Indonesia). Unbelievable.

Lama, saya membaca tentang profil beliau, entah di blognya atau dari berbagai milis. Terdahsyatnya adalah saat ada seseorang yang bertanya dalam media web nya:

Pertanyaan saya, apa yang membuat anda tertarik untuk mendaki gunung dan kepuasan apa yang anda dapat setelah mendaki gunung, serta  apa yang membuat anda ketagihan untuk terus mendaki gunung?
Ridwan Kurniawan- Sukabumi.

Jawaban:

Orang tua kita menyampaikan bahwa, kalau kita bergaul dengan orang-orang jahat kecenderungan untuk menjadi jahat akan timbul, dan bila kita bergaul dengan orang-orang baik kecenderungan untuk menjadi baik lebih terbuka.
Konon katanya pohon-pohon di hutan dan gunung-gunung bertasbih dengan khidmat kepada Yang Maha Kuasa, siapa tahu dengan menzarahi dan bergaul dengannya kita terbawa untuk itu.

Kang Ridwan yang baik, sungguh sulit untuk menerangkan rasa manis gula, kecuali mempersilahkan orang untuk mencicipinya.
Abah Iwan

Sungguh jelas bahwa semangat dalam diri Iwan Abdulrachman sangat kuat, sangat gigih, dan simple.

Semoga orang-orang seperti beliau selalu dalam limpahan rahmat dan hidayatNya, sehingga lagu-lagu yang diciptakan terus mengalir dalam urat nadi darah manusia penjelajah nusantara di bumi pertiwi.

*Download lagu-lagu diatas, dapat dilihat pada tiap judul lagu (hanya untuk didengarkan, wahai sesama pencinta alam)




PUNCAK DEWA MAHAMERU 3676 MDPL

9 08 2010

yang mencintai udara jernih
yang mencintai terbang burung-burung
yang mencintai keleluasaan dan kebebasan
yang mencintai bumi
mereka mendaki ke puncak gunung-gunung
mereka tengadah & berkata, kesanalah Soe hok Gie dan Idhan Lubis pergi
kembali ke pangkuan bintang-bintang
sementara bunga-bunga negeri ini tersebar sekali lagi
sementara sapu tangan menahan tangis
sementara desemeber menabur gerimis
24 Desember 1969
Sanento Yuliman

dari langit mahameru

merah putih itu

In Memoriam Gie

Topo Semeru

Puncak abadi para dewa, begitulah menurut Dewa 19, dan nyanyian kesunyian itu tak ada artinya ketika semua nya menyaksikan pesona alam damai penuh gegap gempita, di sana, di PUNCAK JAWA ! Dipenuhi kabut tipis, dan selaras angin yang mempesona, begitu pula dengan bintang dan bulan sabit yang menyapa kami dengan keanggunannya, membuat perjalanan malam ini menjadi lebih bersemangat.

Berikut adalah daftar tim pendakian Gn. Semeru 3676 mdpl yang diikuti oleh berbagai latar organisasi yang antara lain : MOONPALA SMAN 2 Tangerang Selatan, Univ. Moestopo, Univ. Tirtayasa,  dan Univ. Atmajaya.

MOONPALA SMAN 2 Tangerang Selatan

  1. babab
  2. tujo
  3. tumun
  4. gonek
  5. mulet
  6. cugo
  7. gembul
  8. dogol
  9. topeng
  10. pusol
  11. salat
  12. ambon
  13. guling
  14. makelar
  15. obeng
  16. lapindo
  17. ratu
  18. telot
  19. bagunung
  20. dago
  21. seceng

Tim Tam

  1. Adit (Girigahana UPN Jakarta)
  2. Afif (Neppala SMAN 4 Tangerang Selatan)
  3. Lucky (Neppala SMAN 4 Tangerang Selatan)
  4. Lingga (Unosed)

Univ. Moestopo

  1. Adoy
  2. Tedo
  3. Anti
  4. Rani
  5. Petra

Univ. Tirtayasa

  1. Lay
  2. Binong
  3. Gonda

Univ. Atmajaya

  1. Erik
  2. dll (kurang lebih 4 orang)

Gunung Semeru atau Sumeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko.

Semeru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06′ LS dan 120°55′ BT.

Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 M hingga akhir November 1973. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang. (wikipedia)

Dengan segenap keikhlasan dan kesabaran akhirnya kami sanggup untuk melakukan perjalanan ini, berikut adalah Time Log (Train Log, dan Semeru Log).

Pada Train log ini, dibagi menjadi dua tim. Tim pertama dari Purwokerto – Surabaya – Malang. Tim kedua dari Jakarta – Malang.

TRAIN LOG
Senin, 2 Agustus 2010
Tim Pertama (cugo, babab, lingga, petra)

Purwokerto – Surabaya KA Logawa Rp. 30.500

06.00-09.00 Logawa sampai Jogjakarta
09.00-09.30 babab dan petra bergabung
09.30-11.15 Solo Jebres
11.15-11.46 Sragen
11.46-13.00 Madiun

Minum Es Dawet, takut ketinggalan kereta, lari-lari deh . mana jauh banget tukang es dawetnya lagi . es dawet Rp 2.000

13.00-14.23 Nganjuk
14.23-14.44 Kertosono
14.44-15.02 Jombang
15.02-15.36 Mojokerto
15.36-16.28 Wonokromo
16.28-16.39 Surabaya Gubeng

langsung ambil posisi ke jalur 1, untuk melanjutkan ke malang. Kami ber 4 berlarian ke arah penjualan tiket, menanyakan dan membeli tiket Penataran ke arah Malang. Dahaga mencekam coi ! Untung saja, PT. KAI memberi emudaha, kereta dengan waktu tercepat sampai ke malang, TELAT, dan kami akhirnya menggunakan jasanya tersebut

Surabaya – Malang KA Penataran Rp 4.500

17.19-17.25 Wonokromo
17.25-17.34 Waru
14.34-17.51 Sidoarjo
17.51-17.59 Tanggul Angin
17.59-18.12 Porong
18.12-18.24 Bangil

ini adalah pertigaan, ke selatan menuju Malang, ke Utara menuju Jember dan Banyuwangi

18.24-19.01 Lawang
19.01-19.13 Singosari
19.13-19.24 Belimbing

Stay, tanya angkot menuju kosan Albert (unibraw / temen lingga)

19.30 Angkot ADL hingga pertigaan jalan borobudur Rp 1.500
19.45-19.57 Angkot ABG menuju Jl. Kalpataru Rp 2.500

Stay, belanja untuk melengkapi logistik di Indomaret Kalpataru , menghilangkan dahaga, tapi ada masalah, perut laper coi !

20.12-20.18 Sampai kosan Albert, disambut Fermentasi Pisang (danco)
20.18-… Relax, menghilangkan Asap Rel Kereta, tidur

Tim Kedua (kecuali kami berempat) melakukan perjalanan dengan kereta api Matarmaja Rp 40.000, Tujo menyusul dari Stasiun Prujakan, di Solo Jebres, bertambah 4 orang , kawan-kawan dari tim Univ. Atmajaya.

MALANG LOG
Selasa, 3 Agustus 2010
04.30-05.00 Bangun, Sholat (berlaku untuk babab)
05.00-08.00 mandi, packing, ngopi, waste time
08.00-08.30 Menuju pertigaan jalan kalpataru
08.30-08.50 Angkot ABG Rp. 2.500 menuju Stasiun kota baru malang
08.50-09.05 Stay , drop Cariel, Cari makan, Lingga ke ATM
09.15 Tim Kedua dari Jakarta datang, bau asap rel dan body kereta api sangat melekat pada mereka, manusia bercariel lebih tepatnya !

Sampai disini, Time Log akan digabung dalam satu tim, dan memasuki Log Semeru

SEMERU LOG
09.15-10.30 Makan, menghilangkan Asap rel kereta api, tawar menawar angkot. Sempat terjadi kericuhan kecil antar sesama penawar jasa kepada kami, akhirnya dengan semangat dan keikhlasan yang kuat kami berjalan dahulu untuk menjauhi kericuhan semakin tinggi.
10.30-11.09 Packing Carier ke Mobil

11.09-11.33 Perjalanan menuju Desa Tumpang Rp 8.000
11.33-12.20 Waste Time, sempat terjadi angkot carteran yang ditumpangi Tujo mogok, tawar menawar Jeep dan Truck untuk menuju Ranu Pane, sampai di rumah pak laman (pengendara Truck)
12.20-13.00 babab dan ratu ke pasar, beli logistik hasil patungan yang dikoordinir oleh Dogol.
13.00-14.20 registrasi TNBTS oleh Tujo dan Gonek. Rp 10.000
14.20-15.00 Packing Carier ke Jeep. Rp 34.000

ini semua pindah ke jeep

15.00-17.00 Menuju Ranu Pane.
Rombongan dibagi 3 Jeep, topeng, gembul, gonek, sempat merasakan adrenalin di kap Jeep ! Jalanan Asoy maan, Kita foto-foto dulu selepas pertigaan yang ke arah Bromo.

itu bantengan

dokumentasi dulu sebelum nyampe ranu pane

ranu pane
17.00-17.30 Drop Carier ke Rumah Bapak Tumari.
17.30-20.00 Relax Time, Makan + ngobrol dengan bang agus (Ciputat)
20.00-… relax, Time for Sleep, Pokeran, Remian.

Rabu, 4 Agustus 2010
04.30-05.00 Bangun, Sholat Subuh (babab)
05.00-07.00 Ngemil Time, Ngopi, Relax Time
07.00-07.45 Re-Packing
07.45-09.08 Makan

Untuk makan malam hari lalu dan pagi hari ini, kami membayar per porsi Rp 8.000, sehingga ditotal Rp 16.000

09.08-09.20 Briefing, Berdoa, Dokumentasi
09.20 Berangkat menuju Ranu Kumbolo
Baca Selanjutnya